Sekapur Sirih
PENDIDIKAN selalu menjadi kunci perubahan. Pembenaran kalimat itu tertera di dinding sejarah. Baik dalam sekala personal, komunal maupun g...
PENDIDIKAN selalu menjadi kunci perubahan. Pembenaran kalimat itu tertera di dinding sejarah. Baik dalam sekala personal, komunal maupun global. Perubahan selalu perlu untuk diawali dan diiringi dengan sebuah proses pendidikan. Contoh paling spektakuler dalam sejarah dunia adalah takluknya Konstantinopel oleh Muhammad Al-Fatih pada tahun 1453. sebuah perubahan besar yang sangat terkait dengan proses pendidikan. Tidak ada yang menduga bahwa legenda ketangguhan benteng Konstantinopel yang berabad-abad berdiri kokoh akhirnya runtuh. Tidak ada yang pernah berpikir bahwa kehebatan benteng Konstantinopel akan jatuh. Tak ada pula yang mengira bahwa Konstantinopel yang perkasa itu ditaklukan oleh seorang pemuda belia berusia 23 tahun saja. Dia-lah Sultan Daulah Turki Utsmani, Sultan Murod II atau Muhammad Al-Fatih. Diantara kunci rahasia itu adalah kecerdasan guru-guru Al-Fatih menangkap pesan dari Hadits Nabi. Dan kejeniusan Al-Fatih menempa diri, meneguhkan visi dan membuat rancangan strategi.
Momen penaklukan itu begitu menginspirasi banyak kalangan dari kaum Muslimin. Bahwa pendidikan dengan konsep yang benar dan tepat akan melahirkan hasil dan pengaruh luar biasa bagi murid-murid dan masyarakat bahkan bangsa. Hal itu terjadi karena bersinerginya potensi fisik, akal dan hati. Jasad, ilmu dan iman. Seimbangnya ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Antara pengetahuan, keterampilan dan sikap. Seperti itulah tarbiyah islam memberikan sentuhan pada jiwa dalam proses pendidikan sejati.
Sesungguhnya Muhammad Al-Fatih hanya mengikuti rute sejarah sebelumnya yang telah ada. Rute yang dibuat Baginda Nabi Saw. saat memiih hijrah ke Madinah. Kala menang dalam perang Badar. Lalu berjaya dalam perang Khandak. Gemilang di perang Mu'tah dan Perang Yarmuk. Begitupun ketika perjanjian Hudaibiyah dan Fathu Makah. Itulah sejumput sejarah emas yang menjadi rumus baku, bahwa kemenangan sesungguhnya adalah saat keimanan pada Allah Swt. di atas segalanya. Pertama dan utama. Dan pendidikan yang benar dan tepat adalah proses penumbuhan, pemeliharaan, perubahan, penguatan jiwa-jiwa kecil nan suci pada murid-murid diisi dengan formula keimanan sebagai dasarnya. Akhlak sebagai atapnya. Ibadah sebagai dindingnya dan cinta sebagai pintu masuknya.
Al-Fatih School of Leaders melihat bahwa sisi kepemimpinan menjadi kunci berikutnya untuk perubahan masa depan yang lebih baik. Karena pemimpin yang baik akan memberi efek kebaikan jauh lebih banyak dan lebih luas. Dan akan meminimalisir kuburukan dari sebuah perubahan. Karena sifat dasar perubahan adalah menolak, menghancurkan dan menghinakan. Sedang misi dawah Islam adalah rahmatan lil alamin. Maka menjaga dan memilih jalan yang lebih aman adalah bagian dari strategi pendidikan kepemimpinan.
Pada akhirnya kita akan bertemu dengan teori dan aplikasi. Konsep dan implementasi. Sempurna dan sederhana. Antara idealita dan realita. Dan kunci yang menjembatani itu adalah ; bekerja sepenuh jiwa, berikhtiar setinggi daya. Bekerja dan bekerja. Dengan kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja mawas, kerja keras, kerja luas. Selebihnya, setelah kerja dan kerja, Allah akan penuhi yang kosong. Allah akan tambahi yang kurang. Allah akan genapkan yang ganjil. Allah akan ganti yang hilang. Allah akan kuatkan yang lemah. Allah akan sempurnakan semuanya. Dalam hasil terbaik yang Dia kehendaki. Untuk kejayaan hamba-Nya yang sejati.
Momen penaklukan itu begitu menginspirasi banyak kalangan dari kaum Muslimin. Bahwa pendidikan dengan konsep yang benar dan tepat akan melahirkan hasil dan pengaruh luar biasa bagi murid-murid dan masyarakat bahkan bangsa. Hal itu terjadi karena bersinerginya potensi fisik, akal dan hati. Jasad, ilmu dan iman. Seimbangnya ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Antara pengetahuan, keterampilan dan sikap. Seperti itulah tarbiyah islam memberikan sentuhan pada jiwa dalam proses pendidikan sejati.
Sesungguhnya Muhammad Al-Fatih hanya mengikuti rute sejarah sebelumnya yang telah ada. Rute yang dibuat Baginda Nabi Saw. saat memiih hijrah ke Madinah. Kala menang dalam perang Badar. Lalu berjaya dalam perang Khandak. Gemilang di perang Mu'tah dan Perang Yarmuk. Begitupun ketika perjanjian Hudaibiyah dan Fathu Makah. Itulah sejumput sejarah emas yang menjadi rumus baku, bahwa kemenangan sesungguhnya adalah saat keimanan pada Allah Swt. di atas segalanya. Pertama dan utama. Dan pendidikan yang benar dan tepat adalah proses penumbuhan, pemeliharaan, perubahan, penguatan jiwa-jiwa kecil nan suci pada murid-murid diisi dengan formula keimanan sebagai dasarnya. Akhlak sebagai atapnya. Ibadah sebagai dindingnya dan cinta sebagai pintu masuknya.
Al-Fatih School of Leaders melihat bahwa sisi kepemimpinan menjadi kunci berikutnya untuk perubahan masa depan yang lebih baik. Karena pemimpin yang baik akan memberi efek kebaikan jauh lebih banyak dan lebih luas. Dan akan meminimalisir kuburukan dari sebuah perubahan. Karena sifat dasar perubahan adalah menolak, menghancurkan dan menghinakan. Sedang misi dawah Islam adalah rahmatan lil alamin. Maka menjaga dan memilih jalan yang lebih aman adalah bagian dari strategi pendidikan kepemimpinan.
Pada akhirnya kita akan bertemu dengan teori dan aplikasi. Konsep dan implementasi. Sempurna dan sederhana. Antara idealita dan realita. Dan kunci yang menjembatani itu adalah ; bekerja sepenuh jiwa, berikhtiar setinggi daya. Bekerja dan bekerja. Dengan kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja mawas, kerja keras, kerja luas. Selebihnya, setelah kerja dan kerja, Allah akan penuhi yang kosong. Allah akan tambahi yang kurang. Allah akan genapkan yang ganjil. Allah akan ganti yang hilang. Allah akan kuatkan yang lemah. Allah akan sempurnakan semuanya. Dalam hasil terbaik yang Dia kehendaki. Untuk kejayaan hamba-Nya yang sejati.
Selamat Datang di Kampus Para Pemimpin, di taman ilmu Al-Fatih School of Leaders…!!!