GENERASI

Perbedaan generasi adakalanya menjadi pemicu terjadinya mis komunikasi dan mis persepsi antar pribadi.
.
Sosok yang lahir di era tahun 60, tentu akan berbeda dengan mereka yang lahir di era tahun 80, atau bahkan di era tahun 90. Sosok terdahulu akan bersikap sesuai dengan input yang di dapat pada masanya. Begitu pula dengan sosok yang lahir berikutnya akan bersikap sesuai input yang hadir pada zamannya.
.
Menjembatani dua, tiga atau bahkan banyak generasi yang berbeda perlu kearifan dan kedewasaan. Tak mudah memang menyatukannya, namun juga gak berarti tidak ada jalan untuk mensinergikannya.
.
Generasi terdahulu kaya dengan ilmu dan pengalaman. Generasi baru kaya dengan ide dan gagasan pembaruan. Keduanya bisa disatukan dalam bingkai yang sama, untuk saling melengkapi dan menyempurnakan.
.
Akan tetapi dalam faktanya, kebersamaan seringkali ternodai saat tawadhu' tak lagi menghiasi diri, saat gagasan terasa lebih pantas untuk dijalankan namun nyatanya belum dapat kesempatan menjadi pilihan. Akhirnya, timbulah kekecewaan.
.
Sahabat...
Tua dan muda merupakan kenyataan, dan berbeda adalah sebuah keniscayaan, tapi bukan untuk perpecahan dan saling menjatuhkan. Setiap ide dan pemikiran punya hak untuk disampaikan, namun tetap dengan cara yang baik dan elegan.
.
Jika kita adalah sosok yang lebih dulu berusia, jadilah sesepuh yang mengayomi dan memfasilitasi, penuh kearifan dan menyayangi. Jika kita adalah sosok muda yang bersemangat membara, ingatlah bahwa kita masih baru di dunia. Ada masa silam yang menggoreskan pelajaran dan pengalaman yang tak akan pernah kita dapatkan kecuali menggalinya dari lisan pendahulu dengan penuh ketawadhuan dan penghormatan.
.
So, sampaikan gagasan dengan cerdas dan penuh penghormatan. Lalu dengarkan gagasan dengan penuh kecermatan. Karena kita tidak pernah tahu, gagasan siapa yang akan bertemu dengan takdir kemenangan. Kita hanya sebatas mengusahakan.
.


Syamil