Pribadi Hebat Yang Memikat | Al-Fatih School of Leaders

Pribadi Hebat Yang Memikat

Seringkali, saya dapat kesempatan, melihat jiwa-jiwa hebat. Betapa gagah. Mengagumkan. Asik sekali saya menyelami pribadi hebat seperti itu...


Seringkali, saya dapat kesempatan, melihat jiwa-jiwa hebat. Betapa gagah. Mengagumkan. Asik sekali saya menyelami pribadi hebat seperti itu. Belajar seperti mereka. Bayangkan, Bagaimana mungkin ia bisa begitu mudah memaafkan. Padahal saya tahu, sungguh dalam luka hatinya. Atau, betapa tangguhnya ia, memikul beban masalah diri dan keluarganya. Karena saya tahu betapa rumit masalahnya membelit belit. Di saat lain saya dapatkan, kesabaran luar biasa ia menahan sakit yang teramat sangat, dengan tetap istiqomah dan tersenyum. Kemudian, ada lelaki yang sungguh lembut hatinya, tak kuasa marah, meski difitnah keji. 
Dilapangkan dadanya seluas-luas ikhlas. Tanpa batas. Bahwa segala bentuk kebencian dan ghil lenyap dalam palung hatinya yang tenang. Ada juga seorang yang sangat murah hati, selalu memberi tanpa harap kembali. Pantas rizkinya selalu bertambah-tambah. Di tempat berbeda, saya dapatkan seorang yang memilih menolak materi untuk sebuah idealisme. Padahal saya tahu, ia butuh. Sungguh, ia bisa mendapatkan materi duniawi yang halal. Dan banyak. Masalahnya, ia harus memilih. Dan ia melakoninya dengan ksatria.

Saya mendongak ke langit. Ada awan putih bersih. Seperti hati-hati mereka para pemilik jiwa sejati. Ternyata masih ada… Masih ada kawan, masih ada orang-orang hebat seperti itu. Disaat banyak orang sangat mudah marah. Meski hanya tersulut masalah kecil saja. Juga mereka yang pendendam. Dan kasar dalam sikap. Culas dalam ucapan. Khianat dengan janji. Wajah sangar dan menyinggung orang lain. Mengedepankan su’u dzon. Menyebarkan isu-isu kacangan. Merasa paling terdzolimi. Dan, merasa benar sendiri. Kewajiban diabaikan, namun menuntut hak sungguh berlebihan. Di saat yang lain menohok teman seiring. Memfitnah kawan sendiri. Menggunting dalam lipatan. Merampok saat ada kesempatan. Bukankah korupsi tak pernah habis di negri ini..?! Aneh sekali memang... Dunia. Kehidupan. Dan manusia. Manusia dengan aneka sifat. Beragam sikap. Macam-macam karakter. Dan pola pikir. Masih banyak yang perlu dipelajari. Dari jiwa-jiwa sejati, agar menjadi orang hebat. Masih banyak harus dipahami, dari jiwa-jiwa culas, agar tidak jadi orang bejat.

Mungkin ini juga sebuah pembelajaran buat saya. Beberapa malam lalu, saya chating-an sama seseorang, yang baru saya kenal belum lama ini. Dan Allah beri saya kesempatan kembali, bertemu lagi, seperti orang-orang hebat di atas. Ia belum lama lulus kuliah. Sudah didapat predikat sarjana. Dan profesi. Selanjutnya materi. Itu pasti. Bukan sebuah aib, apalagi dosa, seorang dengan profesi tertentu mengambil pilihan untuk bekerja dengan materi sebagai salah satu pertimbangannya. Wajar saja. Sangat wajar bahkan. Memilih tempat bekerja yang bisa memberinya salary besar. Dan ia, teman chating saya ini, punya kesempatan itu. Sangat terbuka. Tapi hebatnya, ia memilih bergabung bersama tim hebat saya dengan imbalan materi minim alias gaji kecil. Sekali lagi, bagi saya ini sungguh hebat. Luar biasa anugerah ini. Hal itu bukan tanpa usaha saya dapatkan. 

Selain Allah mudahkan, saya harus memberi penjelasan latar belakang, alasan dan segala model ide-ide yang saya punya. Menakjubkan, ia menerima ajakan saya. Untuk sebuah cita-cita dan perjuangan. Mungkin klise, tapi saya membuktikannya. Bahkan saya rasakan semangatnya melalui getar-getar tuts komputer saat ia katakan bersedia. Meski berada jauh di seberang gunung puluhan kilo di sana. Tentu saja saya tidak tahu apa motivasi sebenarnya, (saya tak perlu repot-repot mencari tahu, karna Allah pasti tahu) yang penting, saya harus bersukur atas anugerah ini. Berhusnu dzon atas pilihan hebatnya dan pasti saya harus memberinya two thumb. Hebat sekali.

Selanjutnya Saya bercermin. Menatap diri dalam diam. Malu nian melihat wajah sendiri. Inilah sebuah pertaruhan eksistensi jiwa. Betapa berat mengambil jalan kebaikan dalam kesempitan. Dalam keterbatasan. Dalam kesulitan. Padahal sebagian orang, memilih jalan kebaikan dalam kelapangan. Dalam kelebihan. Dalam kemudahan. Terus terang, saya tidak tahu mana yang lebih baik. Mana yang lebih mulia. Hanya Allah yang berhak menilainya. Yang saya tahu pasti, keikhlasan hati menjadi satu kunci. Memang tak mudah menjadi mu’min sejati. Dan potret sejarah mengabarkan. Bagaimana kita bisa mengambil pelajaran. Bahwa setiap kebaikan selalu butuh perjuangan dan pengorbanan. Karena itu adalah sebuah harga. Sungguh mahal. Karna harga surga juga mahal. Tidak gratis. Kita butuh harga untuk mendapat surga. Dan berjuang juga berkorban adalah harganya. Selagi kita hidup. Terus berusaha dan belajar menuju ke arah sana. Meraih surga. Merebut takdir kemenangan. Dengan terus belajar menjadi orang hebat.

Ah, Jadi ingat kiriman SMS luar biasa dari seorang teman;
Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kau sedang belajar arti KETULUSAN.
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kau sedang belajar arti KEIKHLASAN.
Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kau sedang belajar arti MEMAAFKAN.
Ketika kau harus lelah dan kecewa, maka saat itu kau sedang belajar arti KESUNGGUHAN.
Ketika kau merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kau sedang belajar arti KETANGGUHAN.
Ketika kau harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kau sedang belajar arti KEMURAHHATIAN.

Tetap sabar. Tetap tersenyum. Terus belajar. Teruslah berjuang. Karena engkau sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN.

Related

Edukasi 516728806112624554

Posting Komentar

emo-but-icon

TESTIMONI




Jatuh cinta pada pandangan pertama. Itu yang kami rasakan saat kunjungan pertama ke Al-Fatih Dago awal 2015 lalu. Suasana yang sejuk, asrama yang nyaman, SDM yang berpengalaman, dan konsep sekolah yang beda dengan boarding school lainnya. Insya Allah dari Al-Fatih akan lahir banyak pemimpin yang luar biasa. (Doddy, Ayahanda Giri Fadhlan, Jakarta)


Al-Fatih membuat suasana yang terbatas menjadi sangat nyaman yang membuat anak-anak senang. Al-Fatih sungguh memperhatikan dan mengutamakan ilmu bagi anak muridnya. Saya sangat bangga dan puas menitipkan anak saya di Al-Fatih. Saya yakin Al-Fatih ke depan akan jadi sekolah hebat. (Seno, Ayahanda Farras , Bekasi)


Saya dan anak saya sudah keliling pesantren untuk tempat anak saya mendapat ilmu. Dan saya berikan anak saya kebebasan memilih sendiri pesantren mana yang cocok. Sangat tepat Ia memilih Al-Fatih, dan saya-pun nyaman menitipkan anak setelah mengetahui kualitas para pengelolanya. Tidak diragukan lagi. (Seno, Ayahanda Farras, Bekasi)


Al-Fatih menawarkan konsep untuk fokus mencetak pemimpin muslim masa depan. Dimana pembentukan karakter pemuda Muslim yang jujur, amanah, mandiri, setia kawan, dan pemberani lebih diutamakan dibandingkan prestasi akademik tapi kering hati. Kami juga tidak kesulitan berkomunikasi dengan Ananda maupun asatidznya. Kegiatan Santri selalu mendapat pengawasan dan pendampingan. Cara pemberian sanksi sungguh adil dan proporsional. Kami bersemangat menjadi bagian dari perjalanan Al-Fatih dalam mendidik para calon pemimpin. (Seni Sanusi, Ibunda Kemal, Depok)


Kami browsing dan survey ke beberapa boarding school, ada saja ganjanlannya. Jauh banget..,mahal banget.., konservatif banget.., tempatnya ga represent banget.., penerimaannya unhospitality banget…, selalu ga sreg..! Dan atas qodarallah, kami sangat bersukur dan cocok saat bertemu Al-Fatih Dago. Penerimaan yang ramah, sabar, penyampaian visi misi yang jujur dan… on detil. (Dewi Camellia, Ibunda Rasyad, Bandung)


Saat membaca nama Al-Fatih di brosur-nya, saya sudah tertarik. Bagi saya nama Al-Fatih sangat istimewa, akrab dan cocok sekali untuk nama sekolah. Apalagi ditambah brand-nya sebagai School of Leader,sekolah para pemimpin. Saya rasa sangat sangat tepat bernilai jual. Setelah saya cari informasi siapa pengelolanya, saya semakin yakin dan tidak ragu-ragu lagi. Mereka berpengalaman mengelola lembaga dengan system boarding school. (Ahmad Guhir, Ayahanda Salim, Kupang, NTT)


Al-Fatih mungkin bukan yang terbaik. Karena ada banyak boarding school yang lebih besar dan fasilitas lebih lengkap. Tapi bagi anak kami, Al-Fatih adalah pilihan terbaik untuk menempa jiwa kepemimpinan dan berakhlak islam. (Lusiana, Bunda Adnan, Bekasi)


Setelah survey beberapa sekolah boarding school akhirnya kami memilih Al-Fatih School of Leaders di Dago. Dan setelah beberapa waktu, kami benar-benar merasakan bahwa itu pilihan tepat. Never choise the other you have to choice Al-Fatih. (Herry Fernando, Ayahanda Gilbrano, Jakarta)


Al-Fatih? Pokoke T.O.P bgt. Bukan sekolah biasa. Apa yang saya cari dan tidak saya temukan di sekolah umumnya, saya dapatkan di sini. Kreatif, inovatif, menyenangkan dan menantang. Sukses selalu buat Al-Fatih. (Ammy, Bunda Syamil, Jakarta)


Setelah survey dan mengetahui pengelolanya adalah para pionir di lembaga sebelumnya, kami berketetapan hati untuk memilih Al-Fatih. Terbukti bukan hanya janji, kegiatan dan aktivitas pembelajaran di Al-Fatih sangat variatif dan inspiratif untuk menyiapkan calon para pemimpin generasi emas. Aamin. (Yeni Maryam, Ibunda Izzan, Tangerang)


Saya mendapat info dari teman, bahwa Al-Fatih School of Leaders didirikan oleh mereka yang berpengalaman dalam pendidikan dengan sistem boarding school. Oleh karena itu Saya percaya di Al-Fatih anak kami akan mendapatkan pendidikan yang terbaik untuk bekal kehidupannya di Dunia dan Akhirat. (Ibunda Alim, Bandung)


Anak saya yang memutuskan sendiri untuk masuk ke Al-Fatih School of Leaders. Dia menolak untuk melanjutkan survey ke sekolah lain. Itu menggembirakan saya karena pencariannya sudah berhenti, ia sudah menemukan sekolah yang benar-benar cocok. Masalahnya, ia ingin sekolah yang dipilihnya sesuai dengan cita-citanya kelak, Karena cita-citanya menjadi presiden. (Widodo, Ayahanda Sholah, Bekasi)


Saya semakin yakin dengan pilihan anak saya meski awalnya sempat ragu. Namun setelah berjalan sejauh ini saya percaya Al-Fatih pantas diandalkan untuk mencetak pemimpin masa depan. Be stronger be higher . (Fatmah Hanum, Ibunda Sholah, Bekasi)


Kualitas, Fasilitas, Biaya dan Pengelola… itu yang menjadi pertimbangan kami memilih sekolah. Lalu kami putuskan bergabung bersama Al-Fatih mencetak para pemimpin masa depan. Anak saya-pun bersemangat menjadi bagian school of leaders Al-Fatih. Semoga Allah memberi petunjuk dan kekuatan untuk segenap civitas Al-Fatih. Barokallahu lakum. (Yan Yan, Ayahanda Afnan, Tangerang)


Kami punya mimpi, anak kami kelak menjadi pemimpin yang mewarnai peradaban dengan akhlak dan kebaikan. Dan kami yakin, Al-Fatih mampu mengantarkan putra kami mewujudkan mimpi itu. (Yuli Rachmatiah , Ibunda Ghiyats, Bandung)

Terbaru

Komentar

AGENDA SEKOLAH

1 Januari - 31 Maret 2018
Penerimaan Santri Baru Al-Fatih

13 - 14 Januari 2018
Safari Masjid - Al-Fatih Generation

Temukan Kami Di Facebook

Total Tayangan Halaman

item