Pelajaran Dari Perjuangan Al-Fatih | Al-Fatih School of Leaders

Pelajaran Dari Perjuangan Al-Fatih

Kata pertama yang akan muncul kala kita menyebut Konstantinopel adalah Al-Fatih. Atau Muhammad Al-Fatih tepatnya. Ia adalah kalifah ke...


Kata pertama yang akan muncul kala kita menyebut Konstantinopel adalah Al-Fatih. Atau Muhammad Al-Fatih tepatnya. Ia adalah kalifah ke-7 dari 30 khalifah Daulah Turki Utsmani yang sangat terkenal itu. Sosoknya tidak saja terkenal di dunia Islam, namun juga di dunia Barat atau Eropa bahkan dunia secara umum. Prestasinya yang luar biasa telah memberi perubahan sangat  signifikan dalam perjalanan sejarah dunia, khususnya sejarah Islam dalam mengambil alih kepemimpinan dunia. Bukan saja karena Konstantinopel dapat ditaklukan sebagai basis terakhir kekaisaran Byzantium Romawi, tetapi juga sebagai gerbang awal bagi Al-Fatih untuk menaklukan Eropa dari wilayah timur. Setelah bagian baratnya, Spanyol dan Portugal, lebih dahulu ditaklukan oleh Thoriq bin Ziyad dan Abu Musa bin Nusairi  dimana Bani Umayah membangun kekhalifahan ke-2 di bumi Andalus itu.  

 Kehebatan Muhammad Al-Fatih bukan saja karena kegeniusannya sebagai panglima perang dalam memimpin 250.000 pasukan untuk menaklukan Konstantinopel, namun yang lebih mendasar adalah pembuktian dari bisyaroh Rasulullah SAW tentang tipikal pemimpin yang akan menaklukannya. Yakni, sebagai seorang panglima terbaik yang diisyaratkan oleh Rasulullah Saw. :


”Sungguh, akan ditaklukan Konstantinopel oleh kalian, yang panglimanya adalah panglima terbaik, dan pasukannya pun adalah pasukan terbaik.”  (HR. Imam Ahmad)

Panglima terbaik. Pasukan terbaik. Itulah syarat yang ditetapkan untuk sebuah penaklukan. Masalahnya, bukan sekedar syarat yang bisa direkayasa atau dimanipulasi, karena pensyaratan itu berasal dari Allah dan Rasul-Nya. Dan masa kenabian-pun sudah berlalu lebih dari 800 tahun. Sehingga tidak bisa dimintai keterangan tambahan seperti apa syarat dan ketentuan yang berlaku untuk wujudnya panglima dan pasukan terbaik itu secara lebih detailnya.

Hanya ada satu cara saja yang bisa dilakukan, yakni mengikuti templet yang sudah dicetak dalam Al-Quran dan As-Sunah. Hanya itu. Dan Al-Fatih hanya melakukan itu. Bahkan, pada kenyataanya bukan hanya dia sendiri. Karena ia adalah khalifah ke-7, Dan ternyata upaya itu telah dilakukan sejak masa awal. Itulah yang dilakukan Utsman Al-Ghozi, khalifah pertama Turki Utsmani kala membangun kekhalifahan. Ia meletakan dasar-dasar yang kokoh untuk sebuah penaklukan agung yang diisyaratkan Nabi SAW dalam bisyarohnya.  Sehingga, visi kekhalifahan Turki Utsmani kala itu adalah; MENAKLUKAN KONSTANTINOPEL. Dan mulailah ia membuat templet ilahi untuk mencetak panglima dan pasukan terbaik dalam membuktikan bisyarot Nabi SAW yakni, menaklukan Konstantinopel.

Akhirnya, atas ijin Allah SWT, benteng yang sudah bertahan 1.123 tahun akhirnya bisa ditaklukan kaum Muslimin. Dan panglima terbaik yang dimaksud dalam isyarat Rasulullah adalah Muhammad Al-fatih, begitupun pasukan yang terbaiknya.

Sebagai sebuah parameter sederhana, untuk mengukur bahwa Muhammad Al-Fatih adalah panglima terbaik dan pasukannya adalah juga pasukan terbaik sehingga mampu menaklukan Konstantinopel seperti hadits Rasulullah SAW. Bisa dicermati dari dua kisah berikut.

Pertama, sehari menjelang serangan umum, pada hari senin tanggal 28 Mei 1453, Muhammad Al-Fatih memerintahkan seluruh pasukannya beristirahat. Menghentikan semua serangan ke benteng. Aktifitas pasukan dialihkan dengan melakukan amalan ibadah untuk bertaqarub pada Allah. Al-Fatih meminta seluruh pasukan berpuasa sunah, bertahajud pada malamnya dan memperbanyak tilawah Al-Quran, doa dan dzikir pada Allah untuk memohon kemenangan. Sehingga hari itu, tenda-tenda pasukan Al-Fatih berdengung dengan tilawah dan dzikir para perindu syahid. Seakan sudah tercium aroma surga dan para Malaikat memenuhi langit Konstatinopel yang semerbak dalam keberkahan-Nya..

Kedua, pada hari Jumat pertama setelah penaklukan, Muhammad Al-Fatih dan pasukannya akan melaksanakan sholat Jumat di katedral Hagia Sophia yang telah diubah menjadi masjid. Kala memilih imam sholat, Al-Fatih meminta seluruh pasukannya berdiri. Lalu ia menyampaikan beberapa hal untuk mencari siapa yang paling berhak menjadi imam. Al-Fatih berkata; “Siapa diantara kamu semua yang sejak akil balig sampai sekarang tidak pernah meninggalkan sholat wajib meski hanya sekali saja silahkan tetap berdiri.”  Tak ada seorangpun yang duduk semua tetap berdiri. Lalu Al-Fatih melanjutkan, “Siapa dianta kamu semua yang sejak akil balig hingga sekarang tidak pernah meninggalkan sholat rawatib meski sekali saja, silahkan tetap berdiri.”  Ada sebagian kecil pasukannya yang duduk. Sedang sebagian besarnya masih berdiri tegak. Al-Fatih kembali melanjutkan ucapannya, “Siapa diantara kamu semua yang sejak akil balig hingga sekarang tidak pernah meninggalkan sholat tahajud meski sekali saja silahkan tetap berdiri.” Maka semua pasukannya serempak duduk. Tak ada yang berdiri. Kecuali hanya tinggal Al-Fatih sendiri yang berdiri, karena ia tak pernah meninggalkan sholat tahajud sejak akil balig-nya hingga saat itu.

Jadi, dibutuhkan waktu 154 tahun sejak khalifah I, Utsman Al-Ghozi mencanangkan visi penaklukan Konstantinopel pada tahun 1299 sampai saat penaklukan pada tahun 1453 kala Muhammad Al-Fatih, khalifah ke-7 Turki Utsmani memimpin penaklukan agung itu. Bayangkan bagaimana sebuah proses berjalan dan keistiqomahan para khalifah Utsmani mengawal visi penaklukan itu  sampai ahirnya terwujud pada masa Muhammad Al-Fatih memerintah.

Related

Spirit Al-Fatih 7947980853665344235

Posting Komentar

emo-but-icon

TESTIMONI




Jatuh cinta pada pandangan pertama. Itu yang kami rasakan saat kunjungan pertama ke Al-Fatih Dago awal 2015 lalu. Suasana yang sejuk, asrama yang nyaman, SDM yang berpengalaman, dan konsep sekolah yang beda dengan boarding school lainnya. Insya Allah dari Al-Fatih akan lahir banyak pemimpin yang luar biasa. (Doddy, Ayahanda Giri Fadhlan, Jakarta)


Al-Fatih membuat suasana yang terbatas menjadi sangat nyaman yang membuat anak-anak senang. Al-Fatih sungguh memperhatikan dan mengutamakan ilmu bagi anak muridnya. Saya sangat bangga dan puas menitipkan anak saya di Al-Fatih. Saya yakin Al-Fatih ke depan akan jadi sekolah hebat. (Seno, Ayahanda Farras , Bekasi)


Saya dan anak saya sudah keliling pesantren untuk tempat anak saya mendapat ilmu. Dan saya berikan anak saya kebebasan memilih sendiri pesantren mana yang cocok. Sangat tepat Ia memilih Al-Fatih, dan saya-pun nyaman menitipkan anak setelah mengetahui kualitas para pengelolanya. Tidak diragukan lagi. (Seno, Ayahanda Farras, Bekasi)


Al-Fatih menawarkan konsep untuk fokus mencetak pemimpin muslim masa depan. Dimana pembentukan karakter pemuda Muslim yang jujur, amanah, mandiri, setia kawan, dan pemberani lebih diutamakan dibandingkan prestasi akademik tapi kering hati. Kami juga tidak kesulitan berkomunikasi dengan Ananda maupun asatidznya. Kegiatan Santri selalu mendapat pengawasan dan pendampingan. Cara pemberian sanksi sungguh adil dan proporsional. Kami bersemangat menjadi bagian dari perjalanan Al-Fatih dalam mendidik para calon pemimpin. (Seni Sanusi, Ibunda Kemal, Depok)


Kami browsing dan survey ke beberapa boarding school, ada saja ganjanlannya. Jauh banget..,mahal banget.., konservatif banget.., tempatnya ga represent banget.., penerimaannya unhospitality banget…, selalu ga sreg..! Dan atas qodarallah, kami sangat bersukur dan cocok saat bertemu Al-Fatih Dago. Penerimaan yang ramah, sabar, penyampaian visi misi yang jujur dan… on detil. (Dewi Camellia, Ibunda Rasyad, Bandung)


Saat membaca nama Al-Fatih di brosur-nya, saya sudah tertarik. Bagi saya nama Al-Fatih sangat istimewa, akrab dan cocok sekali untuk nama sekolah. Apalagi ditambah brand-nya sebagai School of Leader,sekolah para pemimpin. Saya rasa sangat sangat tepat bernilai jual. Setelah saya cari informasi siapa pengelolanya, saya semakin yakin dan tidak ragu-ragu lagi. Mereka berpengalaman mengelola lembaga dengan system boarding school. (Ahmad Guhir, Ayahanda Salim, Kupang, NTT)


Al-Fatih mungkin bukan yang terbaik. Karena ada banyak boarding school yang lebih besar dan fasilitas lebih lengkap. Tapi bagi anak kami, Al-Fatih adalah pilihan terbaik untuk menempa jiwa kepemimpinan dan berakhlak islam. (Lusiana, Bunda Adnan, Bekasi)


Setelah survey beberapa sekolah boarding school akhirnya kami memilih Al-Fatih School of Leaders di Dago. Dan setelah beberapa waktu, kami benar-benar merasakan bahwa itu pilihan tepat. Never choise the other you have to choice Al-Fatih. (Herry Fernando, Ayahanda Gilbrano, Jakarta)


Al-Fatih? Pokoke T.O.P bgt. Bukan sekolah biasa. Apa yang saya cari dan tidak saya temukan di sekolah umumnya, saya dapatkan di sini. Kreatif, inovatif, menyenangkan dan menantang. Sukses selalu buat Al-Fatih. (Ammy, Bunda Syamil, Jakarta)


Setelah survey dan mengetahui pengelolanya adalah para pionir di lembaga sebelumnya, kami berketetapan hati untuk memilih Al-Fatih. Terbukti bukan hanya janji, kegiatan dan aktivitas pembelajaran di Al-Fatih sangat variatif dan inspiratif untuk menyiapkan calon para pemimpin generasi emas. Aamin. (Yeni Maryam, Ibunda Izzan, Tangerang)


Saya mendapat info dari teman, bahwa Al-Fatih School of Leaders didirikan oleh mereka yang berpengalaman dalam pendidikan dengan sistem boarding school. Oleh karena itu Saya percaya di Al-Fatih anak kami akan mendapatkan pendidikan yang terbaik untuk bekal kehidupannya di Dunia dan Akhirat. (Ibunda Alim, Bandung)


Anak saya yang memutuskan sendiri untuk masuk ke Al-Fatih School of Leaders. Dia menolak untuk melanjutkan survey ke sekolah lain. Itu menggembirakan saya karena pencariannya sudah berhenti, ia sudah menemukan sekolah yang benar-benar cocok. Masalahnya, ia ingin sekolah yang dipilihnya sesuai dengan cita-citanya kelak, Karena cita-citanya menjadi presiden. (Widodo, Ayahanda Sholah, Bekasi)


Saya semakin yakin dengan pilihan anak saya meski awalnya sempat ragu. Namun setelah berjalan sejauh ini saya percaya Al-Fatih pantas diandalkan untuk mencetak pemimpin masa depan. Be stronger be higher . (Fatmah Hanum, Ibunda Sholah, Bekasi)


Kualitas, Fasilitas, Biaya dan Pengelola… itu yang menjadi pertimbangan kami memilih sekolah. Lalu kami putuskan bergabung bersama Al-Fatih mencetak para pemimpin masa depan. Anak saya-pun bersemangat menjadi bagian school of leaders Al-Fatih. Semoga Allah memberi petunjuk dan kekuatan untuk segenap civitas Al-Fatih. Barokallahu lakum. (Yan Yan, Ayahanda Afnan, Tangerang)


Kami punya mimpi, anak kami kelak menjadi pemimpin yang mewarnai peradaban dengan akhlak dan kebaikan. Dan kami yakin, Al-Fatih mampu mengantarkan putra kami mewujudkan mimpi itu. (Yuli Rachmatiah , Ibunda Ghiyats, Bandung)

Terbaru

Komentar

AGENDA SEKOLAH

1 Januari - 31 Maret 2018
Penerimaan Santri Baru Al-Fatih

13 - 14 Januari 2018
Safari Masjid - Al-Fatih Generation

Temukan Kami Di Facebook

Total Tayangan Halaman

item