Layangan 'Singit' | Al-Fatih School of Leaders

Layangan 'Singit'

Layang-layang adalah  satu di antara permainan tradisional yang sudah sangat dikenal. Murah harganya dan mudah memainkannya. Bagi para p...


Layang-layang adalah  satu di antara permainan tradisional yang sudah sangat dikenal. Murah harganya dan mudah memainkannya. Bagi para pecandunya, bisa tahan berlama-lama menarik dan mengulur benang sambil menatap langit biru. Layang-layang atau layangan ini bukan hanya dikenal di sini, di luar negri-pun permaianan layangan-layang sudah cukup dikenal. Bahkan dalam even tertentu ada lomba tingkat nasional dan internasional.

Layang-layang biasanya dibuat dari bahan kertas, bamboo yang diserut dan benang. Beragam warna, bentuk dan ukuran bisa dibuat. Dari yang kecil sampai ukuran jumbo. Dari yang murah sampai yang mahal. Dari yang sederhana terbuat dari kertas polos sampai yang indah  penuh lukisan cantik. Dari yang seperti belah ketupat saja sampai yang berbentuk burung, naga, dan aneka bentuk lainnya.

Di kampong saya semasa kecil dulu, ada yang disebut layangan koang. Keistimewaannya bisa berbunyi kala diterbangkan ke udara. Ada semacam pita yang dibentangkan diantar dua sisinya. Dan mengeluarkan suara jika hembusan angin bertiup kuat. Ukurannyapun lebih besar dari layangan biasa. Kertasnyapun harus yang lebih kuat semisal kertas minyak, begitupun kerangka dan benangnya.

Ada juga layangan kecil yang terbuat dari daun umbi gadung, sejenis umbi hutan beracun. Namun bisa dan biasa dikonsumsi penduduk dengan merendamnya beberapa hari di sungai untuk membuang racunnya. Daun yang sudah kering dari umbi ini biasa kami jadikan layangan waktu semasa kecil dulu.

Saat membuat layang-layang, faktor keseimbangan yang pertama diperhatikan. Meraut bamboo sampai sekecil mungkin tapi tetap harus kuat. Agar tidak patah menahan tiupan angin dalam waktu lama. Dan ketika memainkannya, menaikannya ke udara, factor keseimbangan ini juga yang menjadi kuncinya. Kalau tidak seimbang layangan akan sulit naik ke atas, pasti miring ke kanan atau ke kiri. Atau berputar-putar saja seperti baling-baling kipas angin. Orang Betawi menyebut istilah itu dengan singit. Keadaan layangan yang tidak seimbang atau berat sebelah.

Dalam kehidupan, layang-layang bukan sekedar simbul hiburan dan kesenangan, tapi juga sebuah potret keselarasan dan keseimbangan. Ia akan normal terbang ke angkasa dan asik dimainkan kala ukurannya seimbang. Hanya dengan tarikan mudah dan kedutan ringan ia muluncur deras ke angkasa dibawa angin. Keseimbangan itulah yang membuatnya terbang  ke angkasa. Meski anginnya kuat, keseimbangan mampu membuatnya bertahan. Jiwa yang seimbang akan mudah mendekat ke Allah. Ringan meski berpayah-payah dalam taat dan ibadah. Jiwa yang seimbang seperti melayang dalam kenikmatan menuju Rabb. Bergembira dalam ketinggian dan kemuliaan.

Sebaliknya, jiwa yang tak seimbang seperti layangan singit. Berputar-putar tak bisa naik ke angkasa. Tertipu amalannya yang  payah karena nafsu. Semakin ditarik semakin serong ke samping. Sulit sekali diarahkan ke atas, menuju ke ketinggian, ke kemuliaan. Jiwa yang singit lebih suka menghabiskan waktunya untuk dunia. Mengukur derajat dirinya dengan jabatan. Menimbang status dirinya dengan materi. Membungkus prestasi dengan puja puji. Bahkan mengemas kebenaran dengan bualan dan bungan-bungan lisan.

Jiwa yang singit menggerus naluri kemanusiaannya semakin ke tepi. Sehingga kesucian fitrahnya  kian tercemari. Jiwa singit terus saja mempengaruhi, Sehingga nafsu fujurnya mendominasi. Dan nilai taqwanya semakin hilang tersembunyi. Jiwa singit memilih mana yang bisa menguntungkan diri sendiri. Menolak yang dianggap mengurangi jumlah materi. Jiwa singit mampu menipu siapa saja, karena piawai sangat berargumentasi, lihai sungguh berbasa-basi, seakan yakin takan direkam Ilahi.

Bermain layang-layang itu sendiri seperti gambaran kita menjalani hidup dan kehidupan.  Agar layang-layang bisa terbang mudah di udara maka harus tahu sumber angin berhembus.  Tanpa angin, mustahil layangan akan naik ke udara.  Dari mana mengetahui arah angin?  Tak perlu ilmu khusus untuk itu, karena secara naluri kita sudah mengenali angina sejak bayi. Begitu pula  untuk meninggikan derajat jiwa kita, kuncinyapun harus mengetahui sumber kebenaran berasal. Tanpa mengenali kebenaran hakiki, takan mungkin jiwa meninggi menuju ke kemuliaan. Ia hanya akan terbenam di kubangan lumpur nan kotor. Bagaimana mengetahui kebenaran? Tak perlu ilmu khusus untuk mengenalinya, karena fitrah jiwa kita sudah melekat bersamanya sejak dalam rahim bernyawa.

Untuk jiwa-jiwa yang singit, buatlah seimbang ; teguhkan niat, jagalah ucapan, pelihara kelakuan, tebar salam dan senyuman. Perbanyak husnudzon, perbanyak doa dan dzikir. Jangan lupa sodaqoh. Beri makan orang yang kelaparan, buat sebanyak mungkin manfaat pada orang lain. Insya Allah terbuka surga yang dijanjikan.

Dago, 7 Februari 2015

Penulis : Ust. H. Dwi Fahrial,  Founder Al-Fatih Foundation.

Related

Edukasi 3924440200089585153

Posting Komentar

emo-but-icon

TESTIMONI




Jatuh cinta pada pandangan pertama. Itu yang kami rasakan saat kunjungan pertama ke Al-Fatih Dago awal 2015 lalu. Suasana yang sejuk, asrama yang nyaman, SDM yang berpengalaman, dan konsep sekolah yang beda dengan boarding school lainnya. Insya Allah dari Al-Fatih akan lahir banyak pemimpin yang luar biasa. (Doddy, Ayahanda Giri Fadhlan, Jakarta)


Al-Fatih membuat suasana yang terbatas menjadi sangat nyaman yang membuat anak-anak senang. Al-Fatih sungguh memperhatikan dan mengutamakan ilmu bagi anak muridnya. Saya sangat bangga dan puas menitipkan anak saya di Al-Fatih. Saya yakin Al-Fatih ke depan akan jadi sekolah hebat. (Seno, Ayahanda Farras , Bekasi)


Saya dan anak saya sudah keliling pesantren untuk tempat anak saya mendapat ilmu. Dan saya berikan anak saya kebebasan memilih sendiri pesantren mana yang cocok. Sangat tepat Ia memilih Al-Fatih, dan saya-pun nyaman menitipkan anak setelah mengetahui kualitas para pengelolanya. Tidak diragukan lagi. (Seno, Ayahanda Farras, Bekasi)


Al-Fatih menawarkan konsep untuk fokus mencetak pemimpin muslim masa depan. Dimana pembentukan karakter pemuda Muslim yang jujur, amanah, mandiri, setia kawan, dan pemberani lebih diutamakan dibandingkan prestasi akademik tapi kering hati. Kami juga tidak kesulitan berkomunikasi dengan Ananda maupun asatidznya. Kegiatan Santri selalu mendapat pengawasan dan pendampingan. Cara pemberian sanksi sungguh adil dan proporsional. Kami bersemangat menjadi bagian dari perjalanan Al-Fatih dalam mendidik para calon pemimpin. (Seni Sanusi, Ibunda Kemal, Depok)


Kami browsing dan survey ke beberapa boarding school, ada saja ganjanlannya. Jauh banget..,mahal banget.., konservatif banget.., tempatnya ga represent banget.., penerimaannya unhospitality banget…, selalu ga sreg..! Dan atas qodarallah, kami sangat bersukur dan cocok saat bertemu Al-Fatih Dago. Penerimaan yang ramah, sabar, penyampaian visi misi yang jujur dan… on detil. (Dewi Camellia, Ibunda Rasyad, Bandung)


Saat membaca nama Al-Fatih di brosur-nya, saya sudah tertarik. Bagi saya nama Al-Fatih sangat istimewa, akrab dan cocok sekali untuk nama sekolah. Apalagi ditambah brand-nya sebagai School of Leader,sekolah para pemimpin. Saya rasa sangat sangat tepat bernilai jual. Setelah saya cari informasi siapa pengelolanya, saya semakin yakin dan tidak ragu-ragu lagi. Mereka berpengalaman mengelola lembaga dengan system boarding school. (Ahmad Guhir, Ayahanda Salim, Kupang, NTT)


Al-Fatih mungkin bukan yang terbaik. Karena ada banyak boarding school yang lebih besar dan fasilitas lebih lengkap. Tapi bagi anak kami, Al-Fatih adalah pilihan terbaik untuk menempa jiwa kepemimpinan dan berakhlak islam. (Lusiana, Bunda Adnan, Bekasi)


Setelah survey beberapa sekolah boarding school akhirnya kami memilih Al-Fatih School of Leaders di Dago. Dan setelah beberapa waktu, kami benar-benar merasakan bahwa itu pilihan tepat. Never choise the other you have to choice Al-Fatih. (Herry Fernando, Ayahanda Gilbrano, Jakarta)


Al-Fatih? Pokoke T.O.P bgt. Bukan sekolah biasa. Apa yang saya cari dan tidak saya temukan di sekolah umumnya, saya dapatkan di sini. Kreatif, inovatif, menyenangkan dan menantang. Sukses selalu buat Al-Fatih. (Ammy, Bunda Syamil, Jakarta)


Setelah survey dan mengetahui pengelolanya adalah para pionir di lembaga sebelumnya, kami berketetapan hati untuk memilih Al-Fatih. Terbukti bukan hanya janji, kegiatan dan aktivitas pembelajaran di Al-Fatih sangat variatif dan inspiratif untuk menyiapkan calon para pemimpin generasi emas. Aamin. (Yeni Maryam, Ibunda Izzan, Tangerang)


Saya mendapat info dari teman, bahwa Al-Fatih School of Leaders didirikan oleh mereka yang berpengalaman dalam pendidikan dengan sistem boarding school. Oleh karena itu Saya percaya di Al-Fatih anak kami akan mendapatkan pendidikan yang terbaik untuk bekal kehidupannya di Dunia dan Akhirat. (Ibunda Alim, Bandung)


Anak saya yang memutuskan sendiri untuk masuk ke Al-Fatih School of Leaders. Dia menolak untuk melanjutkan survey ke sekolah lain. Itu menggembirakan saya karena pencariannya sudah berhenti, ia sudah menemukan sekolah yang benar-benar cocok. Masalahnya, ia ingin sekolah yang dipilihnya sesuai dengan cita-citanya kelak, Karena cita-citanya menjadi presiden. (Widodo, Ayahanda Sholah, Bekasi)


Saya semakin yakin dengan pilihan anak saya meski awalnya sempat ragu. Namun setelah berjalan sejauh ini saya percaya Al-Fatih pantas diandalkan untuk mencetak pemimpin masa depan. Be stronger be higher . (Fatmah Hanum, Ibunda Sholah, Bekasi)


Kualitas, Fasilitas, Biaya dan Pengelola… itu yang menjadi pertimbangan kami memilih sekolah. Lalu kami putuskan bergabung bersama Al-Fatih mencetak para pemimpin masa depan. Anak saya-pun bersemangat menjadi bagian school of leaders Al-Fatih. Semoga Allah memberi petunjuk dan kekuatan untuk segenap civitas Al-Fatih. Barokallahu lakum. (Yan Yan, Ayahanda Afnan, Tangerang)


Kami punya mimpi, anak kami kelak menjadi pemimpin yang mewarnai peradaban dengan akhlak dan kebaikan. Dan kami yakin, Al-Fatih mampu mengantarkan putra kami mewujudkan mimpi itu. (Yuli Rachmatiah , Ibunda Ghiyats, Bandung)

Terbaru

Komentar

AGENDA SEKOLAH

1 Januari - 31 Maret 2018
Penerimaan Santri Baru Al-Fatih

13 - 14 Januari 2018
Safari Masjid - Al-Fatih Generation

Temukan Kami Di Facebook

Total Tayangan Halaman

item